Indonesian(i)
2 Lebih baik pergi ke rumah duka daripada ke tempat pesta. Sebab kita harus selalu mengenang bahwa maut menunggu setiap orang.
3 Kesedihan lebih baik daripada tawa. Biar wajah murung, asal hati lega.
4 Orang bodoh terus mengejar kesenangan; orang arif selalu memikirkan kematian.
5 Lebih baik ditegur oleh orang yang berbudi, daripada dipuji oleh orang yang sukar mengerti.
6 Tawa orang bodoh tidak berarti, seperti bunyi duri dimakan api.